JURUSAN TIK BERSAMA DENGAN KEMENKOMINFO MENYELENGGARAKAN KULIAH UMUM PENGENALAN METAVERSE DI INDONESIA (METAVERSE 101) BATCH 3

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer (TIK) Politeknik Negeri Jakarta bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika dan WIR Group menyeleggarakan Pengenalan Metaverse di Indonesia (Metaverse 101) Batch 3. Kegiatan ini sekaligus merupakan pelaksanaan kuliah umum Program Studi Teknik Informatika Jurusan TIK.

Dalam sambutannya Wakil Direktur Bidang Kerjasama Dr. Dewi Yanti Liliana, S. Kom., M. Kom. yang mewakili Direktur Politeknik Negeri Jakarta menyampaikan jajaran pimpinan Politeknik Negeri Jakarta mengucapkan terima kasih kepada semua pihak sehingga kegiatan Kuliah Umum Pengenalan Metaverse di Indonesia (Metaverse 101) Batch 3 ini dapat terselenggara. Beliau juga menyampaikan kuliah umum yang menghadirkan praktisi industri merupakan salah satu indikator kinerja utama perguruan tinggai yaitu indikator ke 4, sehingga pimpinan sangat mendukung dan memfasilitasi praktisi industri untuk mengajar di PNJ. Seperti diketahui praktisi industri merupakan orang yang memiliki pengalaman langsung di lapangan keilmuannya juga luas, sehingga sangat paham akan kondisi di lapangan.

Kegiatan menghadirkan praktisi industri untuk mengajar langsung di perguruan tinggi merupakan salah satu series program merdeka belajar yang diinisiasi oleh Kemendikbud Ristek. Dengan adanya program merdeka belajar dapat membuka sekat-sekat di perguruan tinggi. Pada jaman dulu kuliah hanya belajar di dalam kampus bersama dosen, sekarang mahasiswa bisa berkesempatan belajar di luar kampus, dapat mengambil mata kuliah di luar program studi selama tiga semester, bahkan contohnya ada mahasiswa dari Jurusan Teknik Mesin yang mendaftar belajar di Jurusan TIK. “Sekali lagi PNJ berterima kasih kepada Kemenkominfo yang telah menghadirkan narasumber atau dosen dari praktisi industri, semoga kerjasama kedua belah pihak selanjutnya dalam memberikan kontribusi dapat dilanjutkan”, ujar Dewi Yanti.

Dalam sambutannya juga Dr. Said Mirza Pahlevi M.T Eng. selaku Plt. Kepala Puslitbang SDPPPI Kemenkominfo menyampaikan kegiatan yang dilaksanakan oleh Thematic Academy Digital Talent Scholarship Kemenkominfo ini bertujuan untuk memperkenalkan atau memberikan gambaran ke masyarakat terkait penerapan metaverse di Indonesia.

Saat ini penerapan teknologi metaverse semakin berkembang, perusahaan saling bersaing dalam mengembangkan metaverse baik di dunia maupun di Indonesia. Sejumlah perusahaan teknologi saat ini berlomba untuk mengembangkan metaverse atau dunia virtual. Hal ini seiring perkembangan teknologi metaverse yang mulai mempengaruhi aspek antar kehidupan individu ekonomi dan beberapa perkembangan aspek lainnya. Perkembangan ini telah diprediksi sehingga dapat dimanfaatkan oleh beberapa sektor di Indonesia diantaranya sektor parawisata, pendidikan, perdagangan, dan lainnya.

Keberhasilan proses adopsi yang berkaitan erat dengan perkembangan teknologi ini dipengaruhi oleh kesiapan sumber daya manusia di Indonesia dalam mengembangkan dan memanfaatkannya. Oleh karena itu Kemenkominfo melalui Thematic Academy Digital Talent Scholarship ingin menjawab kebutuhan ini sebagai bekal awal untuk memperkenalkan atau memberikan gambaran ke masyarakat terkait penerapan metaverse khususnya di Indonesia.

Acara puncak pengenalan Metaverse diberikan oleh narasumber dari WIR Grup/Nusameta yaitu Pungkas Riandika (Metaverse Marketplace Lead), Adhi Wahyudi (Web3 Community Officer), Aldi Rahardja (Head of Blockchain), Idan Abdillah (Marcomm Executive), dan dibantu Rio Melvin (IT Support and Simulation).

Topik-topik yang disampaikan yaitu Discover Metaverse, Work & Research in Metaverse, Concerns & Challenges in Metaverse, Blueprint & Augmented Reality Platform Practices serta pembagian group kepada para peserta untuk praktek langsung sehingga mengetahui pemahaman para peserta tentang metaverse. Mahasiswa ditantang dengan membuat gambaran proyek pengembangan metaverse di Indonesia.

Para peserta sangat antusias dan senang dalam kuliah umum ini, dilihat dari banyaknya mahasiswa yang paham dan bisa membut kasus pengembangan metaverse di Indonesia. Salah satu group peserta memaparkan ingin membuat “Dufan Online” yang bertujuan memberikan pengalaman kepada masyarakat untuk bisa merasakan dufan secara virtual. Dengan menggunakan teknologi metaverse (VR/AR) dapat dibuat wahana-wahana yang ada di Dufan yang dapat dirasakan dalam dunia virtual, sehingga masyarakat dapat merasakan wahana seperti aslinya walaupun tidak hadir langsung di Dufan. Dilihat dari sisi ekonomi hal ini akan menguntungkan baik bagi pihak Dufan maupun bagi masyarakat yang akan menikmati wahana hiburan di Dufan tetapi belum sempat datang langsung di Dufan.  

 


Share :


File Nama File Format Type
Kulum Prodi TI 2023- Pengenalan Metaverse Batch 101 .JPG image/jpeg